Lubang Ozon

UNIVERSITASNEGERISEBELASMARET
 NAMA : M ISNA QURRATA AYUN
E-MAIL : ayunroger@yahoo.com






Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang mengandung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, memengaruhi plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Pengertian Lubang Ozon|

 Sebenarnya, apabila kita berbicara mengenai apa pengertian lubang ozon, maka mungkin saja beberapa diantara kita akan keliru dalam memaknai apa pengertian lubang ozon itu. Sebab, lubang ozon yang dimaksudkan disini adalah penurunan drastis kadar ozon akibat dari beberapa pencemaran gas dan bahan-bahan kimia yang bisa merusak ozon. 

Pada pertengahan tahun 1980-an, para ilmuwan terkejut ketika menemukan fakta bahwa lapisan ozon di atmosfer yang berada di atas Kutub Selatan telah berkurang sehingga menimbulkan lubang ozon. Ozon, yang terbentuk dari tiga atom oksigen, dapat menjadi pencemar yang sangat merugikan apabila berada dekat dengan tanah. Di sisi lain, pada lapisan stratosfer, ozon memiliki peran yang sangat penting sebagai pelindung bumi dari cahaya ultraviolet yang berbahaya. Data dari satelit memperlihatkan bahwa lubang ozon terbentuk di atas Antartika pada bulan September dan Oktober, selama musim semi di daerah selatan. Para ilmuwan meyakini bahwa gas-gas klorofluorokarbon (CFC) yang lepas berperan sebagai pencemar lapisan ozon yang menyebabkan timbulnya lubang ozon. Pada akhirnya, sebagai tindak lanjut penemuan ini, sejak tahun 2000 berlaku larangan global terhadap produksi CFC. Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.

Proses Terjadinya Lubang Ozon

Proses Terjadinya Lubang Ozon, dapat kita lihat pada penjelasan singkat di bawah ini:
1. Ketika molekul oksigen (O2) diuraikan oleh cahaya ultraviolet, molekul itu akan bergabung dengan oksigen bebas (O) dan akan membentuk ozon(O3). CFC yang mencapai lapisan stratosfer juga akan diuraikan oleh cahaya ultraviolet dan akan menghasilkan senyawa klorin (Cl). Klorin kemudian mencuri satu atom oksigen dari ozon itu sehingga menghancurkannya dan menghasilkan klorin monoksida (ClO). Tetapi, atom oksigen dalam ClO itu tertarik oleh atom oksigen bebas dan akan melepaskan diri sehingga menjadi O2, serta meninggalkan klorin bebas yang akan menghancurkan ozon lagi.

2. Di atas Antartika, selama musim dingin dan musim semi, timbul arus udara kuat yang menciptakan sel-sel udara kutub yang tidak bercampur dengan udara dari luar. Tidak adanya cahaya matahari pada musim dingin, akan mencegah terbentuknya ozon baru di dalam sel-sel tadi. Penghancuran ozon oleh klorin juga akan terhenti. Kristal es yang terbentuk dalam cuaca yang amat dingin (sekitar -80 derajat Celcius) menyebabkan klorin monoksida bereaksi dengan H2O dan akan membentuk sejumlah asam hipoklorit.

3. Musim semi membawa kerusakan pada lapisan ozon di atas Antartika sewaktu sinar matahari memancar kembali dan menguraikan asam hipoklorit yang terbentuk selama musim dingin. Klorin itu dilepaskan dan bereaksi, sehingga menimbulkan kerusakan di lapisan ozon dan terbentuklah lubang ozon.

4. Lubang atmosfer yang mengandung kadar ozon yang sangat rendah (lubang ozon) terbentuk di atas Antartika pada setiap musim semi dengan proses seperti ini. Lubang ozon dapat terbentuk kembali di atas daerah berpenduduk di belahan bumi Utara apabila pencemaran CFC terus berlanjut dan tidak dihentikan.


Dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon akan dirasakan manusia beberapa tahun kemudian dalam jangka panjang. Belakangan ini permasalahan pemanasan global dan timbulnya lubang ozon semakin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia dan oleh berbagai pihak, baik lembaga peduli lingkungan, pemerintah, instansi pendidikan, maupun para pelaku industri. Hal ini di karenakan penghuni bumi yaitu manusia mulai merasakan ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas. Planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di bumi, makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir,puting beliung, semburan gas,hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet bumi ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran.
Lubang ozon sebenarnya adalah istilah kiasan. Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun .Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon. Dengan demikian lubang ozon tentu saja akan merisaukan karena dengan menurunnya kadar ozon, sinar ultraviolet-B yang akan sampai ke bumi akan bertamah banyak. Dampak radiasi sinar UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi. 
Penyebab  Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1.      Penyebab Pemanasan Global
Penyebab  dari pemanasan global yang paling dominan adalah efek rumah kaca. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Dunia semakin panas dengan adanya pemanasan global, es di kedua kutup semakin meleleh membanjiri lautan seantero jagad, pulau-pulau kecil menjadi semakin menciut dan lama-lama akan hilang, batas kedaulatan suatu negara pun akan berubah. Batas pantai pun juga akan naik ke daratan yang lebih tinggi, bisa dibayangkan kota-kota di pesisir pantai akan tenggelam beberapa meter dibawah permukaan laut, sebut saja Jakarta, Sydney, Singapura, Newyork atau yg lain.
Hampir kesemua kota besar dunia ada di daerah pesisir, terlebih dalam dekade terakhir ini semua masyarakat dunia melakukan urbanisasi masal, desa ditinggalkan, kota sebagai sandaran hidup mereka, bak umpan yang tinggal menunggu waktu, para calon korban ini akan dilenyapkan dengan sapuan gelombang ombak.
Semua berawal dari Karbondioksida ( CO2 ) yang manusia keluarkan tiap hari ke atmosfir bumi, sebut saja asap kendaraan, pabrik-pabrik, pembangkit listrik minyak dan batubara, pembakaran hutan dan lahan pertanian hingga energi panas yang dikeluarkan oleh alat-alat listrik yang ada dirumah kita, tv, setrika, komputer dsb. CO2 itu akan terus berada di dalam atmosfer Bumi sehingga panas Matahari yang dipancarkan ke Bumi akan terperangkap didalam atmosfernya (tidak bisa dipantulkan keluar kembali) karena molekul-molekul CO2 bersifat memerangkap dan memantulkan panas. Hasilnya panas akan tertahan lebih lama di langit Bumi, yang akan menyebabkan iklim berubah. Itulah yang disebut efek rumah kaca. 
2.      Lubang Ozon
Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3).

Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ada tiga penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan temperatur rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon.
Berdasar hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik.
Sehingga kegiatan manusia merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Manusia kurang memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat lubang ozon. Menurut Rowlan dan molina ( 1973) yang dikutip Sunu ( 2001 ) menyebutkan bahwa lubang zon diakibatkan oleh aktivitas manusia di industri dan rumah tangga, nitrogen oksida ( Nox ) dari sembran jet pesawat terbang supersonik, dan sulur oksida dari gunung berapi. Zat – zat imia perusak lapisan ozon lainnya seperti halon, CFC( untuk ulkas, AC, bahan penyemprot pestisida dan insektisida, penyemprot cat, penyemprot rambut ) methy bromide. Senyawa CFC dikenal sehari – hari sebagai freon.
Pelaku Pemanasan Global Dan Timbulnya Lubang Ozon
Manusia merupakan pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon. Aktivitas manusia yang tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya pemanasan global dan lubang ozon bisa menambah parahnya dampak yang ditimbulkan akibat fenomena – fenomena tersebut. Tentu saja yang akan rugi adalah manusia itu sendiri karena ulah mereka. Selain itu penggunaan barang – barang rumah tangga yang tidak ramah lingkungan, seperti semprotan minyak wangi, semprotan rambut, AC, kulkas, dan lain sebagainya memicu bertambah rusaknya lapisan ozon di muka bumi ini. Pembakaran yang dilakukan oleh manusia, seperti pembakaran hutan, pembakaran minyak bumi misalnya untuk kendaraan bermotor yang menghasilkan gas karbon merupakanaktivitas – aktivitas yang dapat menimbulnya gejala pemanasan global dan timbulnya lubang ozon. Oleh karena itu faktor manusialah yang andil besar timbulnya pemanasan global dan ubang ozon, meskipun faktor alam juga ikut berperan. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang menerima dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas yang mereka lakukan sehari – hari.

Dampak Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1.       Pengaruh cuaca
Apabila daerah di bagan tara bumi ( kutub utara ) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi, dengan kondisi demikian maka akan berakibat antara lain:
a.              gunung – gunung es aan mencair
b.              daratan akan mengecil
c.              daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan mungkin tidak akan   mengalaminya lagi
d.             di daerah subtropis again pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair
e.              musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa area, temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat, serta
f.               daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan
2.      Pengaruh kenaikan permukan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut.
Pengingkatan tinggi muka air aut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan temperatur.
Apabila separuh es di Greenland dan antartika meleleh maka terjadi kenaikan permukaan air lait di dunia rata – rata setinggi 6-7 meter .Perubahan tinggi permukaan air laut sangat mempengaruhi kehidupan, antara lain :
a.              Apabila kenaikan air laut mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang pun akan meningkat di daratan.
b.              Apabila kenaikan air laut sedikit saja, pengaruhnya akan cepat terlihat pada di ekosistem pantai. Rawa – rawa pantai yang telah ada akan tenggelam dan akan terbentuk rawa – rawa baru.
c.              Banyak pulau – pulau yang hilang akibat tenggelam, serta akan terjadinya erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.

3.      Pengaruh terhadap pertanian
Pengaruh pemanasan global tidaklah sama di beberapa tempat, misalnya ada negara yang mendapatkan keuntungan lebih dari tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam, seperti di kanada. Namun, masyarakat di daerah pertanian gurun akan menggunakan air irigasi dari gunung – gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju akan mencair sebelum bulan masa tanam. Dengan kondisi ini, anaman tidak akan tumbuh, misalnya di daerah Afrika.
Adapun dampak pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di daerah asia, seperti di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a.              Menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya temperatur bumi
b.              Terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan kehilangan produksi akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti
c.              Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
d.             Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama

4.      Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan
Selain manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang tidak bisa menghindar dari kejadian ini. Hewan dan tumuhan tentuakan mengalai kesulitan juga untuk berpindah atau beradaptasi karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam menghadapi pemanasan global, hewan akan berpindah mencari tempat sesuai habitatnya. Adapun tumbuhan yang tidak bisa bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim dalam hal pertumbuhannya. Tumbuhan yang bsa menyesuaikan tentu terus berkembang, tetapi tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan tentuakan punah.
Kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi apabila hewan dan tumbuhan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
5.      Pengaruh terhadap kesehatan manusia
Adapun pengaruh pemanasan global dan timbulnya ubang ozon bagi kesehatan manusia, antara lain :
a.              Mempengaruhi kesehatan tubuh manusia terhadap penakit – penyakit tular vektor, seperti demam berdarah dan malaria.
b.              Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
c.              Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat akan memperbanak polutan
d.             Meningkatnya penyakit – penyakit tropis laina, seperti demam kuning dan encepalitis
e.              Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.



REFRENSI.

4.    "Ozone Layer." Microsoft® Encarta® 2006 [DVD]. Redmond, WA: Microsoft Corporation, 2005.




Komentar

Postingan Populer